Sabtu, 28 November 2015
membuat kerajinan tangan dari sampah daunan kering
Membuat Kotak Tisu Dari Dedaunan Kering
Dedaunan kering seringkali tidak dimanfaatkan oleh banyak orang, tidak dimanfaatkan dan di anggap sebagai sampah biasa. Tetapi dibalik itu semua terdapat banyak sekali manfaat dari dedaunan kering tersebut. Mulai dari pengolahaan daun kering untuk membuat kreasi tas, kotak pensil, bingkai foto, dan salah satunya kotak tisu. Kotak tisu adalah sebuah benda kecil yang mempunyai beberapa manfaat. Manfaat dari kotak tisu ialah sebagai pengaman tisu atau tempat lindung tisu agar tisu tidak kotor, dan salah satunya untuk menghiasi ruangan agar ruangan terlihat indah dan enak dipandang.
Cara membuat kotak tisu dari dedaunan kering tidak membutuhkan waktu yang lama dan tidak membutuhkan dana yang besar cukup dengan memanfaatkan benda-benda yang tidak terpakai lagi.
Bahan:
Daun-daun kering
Kotak sepatu
Lem
Double tip
Kertas kreps berwarna
Alat:
Gunting
Penggaris
Pulpen
Cara membuat kerajinan tangan dari daun kering :
Siapkan daun-daun yang sudah kering, kemudian buat pola daun dengan menggunakan pulpen. Gunting pola tersebut menggunakan gunting. Bentuk pola sesuai dengan selera yang kita inginkan.
Siapkan kotak sepatu yang sudah tidak dipakai lagi
Tempel pola daun-daun kering ke kotak sepatu dengan menggunakan lem.
Tempel kertas yang sudah di bentuk polanya ke kotak sepatu, aplikasikan dengan daun-dau kering tadi sehingga membentuk kotak sepatu yang diharapkan.
Itulah proses pembuatan kerajinan tangan dari daun kering, daun kering yang berlimpah dan sering kali tidak dimanfaatkan merupakan alasan utama kami membuat kotak tisu ini. Dan kotak tisu ini ramah lingkungan, dengan biaya minimum dan pemanfaatannya yang banyak. Semoga dapat bermanfaat dan selamat berkreasi.
Minggu, 01 November 2015
Pelanggaran Kode Etik Profesi Akuntansi Yang Di Lakukan PANDAM R.W terhadap PT. Sejahtera
PELANGGARAN
KODE ETIK PROFESI AKUNTANSI YANG DILAKUKAN PANDAM R.W. TERHADAP PT.SEJAHTERA
ABSTRAK
Akuntan
public bertugas bertanggung jawab untuk meningkatkan kebenaran laporan keuangan
agar masyarakat memperoleh informasi keuangan yang benar-benar handal dan tidak
memihak karena akuntan public merupakan kepercayaan masyarakat. Laporan keuangan merupakan hasil kinerja
perusahaan untuk mengetahui potensi dari perusahaan untuk meningkatkan dan
mengevaluasi bagi pihak pengguna laporan keuangan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pelanggaran kode etik profesi yang dilakukan oleh akuntan
public dan mengetahui solusi dari permasalahan ini. Metode dari penulisan ini
menggunakan metode kepustakaan. Tekhnik penulisan ini menggunakan deskriptif .
Data yang digunakan merupakan data skunder yang di ambil dari situs perusahaan.
Hasil penulisan ini menunjukkan bahwa pelanggran yang dilakukan oleh Pandam R.W
adalah pelanggaran kode etik profesi, pelanggaran ini tidak menunjukkan
prinsip-prinsip prilaku seorang akuntan public yaitu: tidak menjunjung tinggi
nilai kejujuran dan mengabaikan nilai objektifitas, lemahnya moral, tidak
independent, lebih memilih kepentingan pribadi. Sebaiknya pemerintah memberikan
sanksi yang tegas terhadap para pelanggar kode etik profesi ini karena tindakan
nya sangat merugikan Negara untuk memenuhi kepentingan pribadi.
Kata Kunci : Pelanggaran
Kode Etik Profesi, Akuntan, Perusahaan,
laporan keuangan.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Masalah
Perkembangan
akuntan public di Indonesia mengalami peningkatan pesat, karena dunia usaha
maupun para penanam modal semakin membutuhkan informasi yang benar – benar
dapat dipercaya dan tidak memihak, sehingga jika menetapkan keputusan tidak
akan salah. Akuntan public merupakan profesi yang terbentuk akibat dari adanya
kebutuhan masyarakat terhadap informasi laporan keuangan yang dihasilkan dari
proses akuntansi. Selain itu akuntan public bertanggung jawab untuk
meningkatkan kebenaran laporan keuangan tersebut agar masyarakat memperoleh
informasi keuangan yang benar – benar handal dan tidak memihak. Karena akuntan
public merupakan kepercayaan masayarakat.
Namun
perkembangan akuntan public di imbangi juga dengan banyaknya masalah yang
berkaitan dengan akuntan public yaitu pelanggaran kode etik profesi akuntan
public, seperti kegiatan manipulasi laporan keuangan, penerbitan faktur palsu,
suap aparat pajak, dan lain – lain. Adanya suatu pelanggaran atau suatu
penyalahgunaan kode etikdalam lingkungan kerja khusuanya pada akuntan publik.
Ini terjadi dikarenakan adanya suatu peluang yang lebar untuk melakukan suatu
pelanggaran dalam melakukan tugas. Memang tidak hanya itu saja pelanggaran pun
bisa terjadi dimanapun dan dengan siapapun atau dalam bidang apapun.
Para
angkutan publik biasanya berperan untuk mengaudit suatu perusahaan agar
mencegah terjadinya kecurangan didalamnya dengan salah satu contoh pajak untuk
laporan keuangan. Audit juga harus dilakukan dengan seorang yang independen dan
kompeten dibidangnya yang bertugas untuk memberikan opini wajar tidaknya suatu
laporan, agar bukti-bukti yang berikan tersebut dapat menjelaskan bahwa laporan
keuangan yang dimiliki oleh perusahaan sudah sesuai dan benar.
Sebagai
contoh pandam R.W. melakukan audit PT. Sejahtera selama beberapa tahun sehingga
direktur sudah menganggapnya sebagai rekan bisnis selain sebagai akuntan
publiknya (Rekan Akuntan). Dalam kasus kode etik yang dilakukan oleh pandam
R.W. terhadap PT.Sejahtera adalah yang melakukan suatu kerjasama untuk
melakukan perumusan dan pengambil keputusan bersama dalam masalah perpajakan
sudah melanggar suatu standar auditing yang sudah di tetapkan oleh negara, maka
dari itu pemerintah harus melakukan suatu tindakan yang akan mencegah
terjadinya suatu pelanggaran kode atik dalam profesionalitas untuk melakukan tugas
yang diembannya, serta selalu melakukan pengawasaan yang baik. Berdasarkan
permasalahan diatas maka saya mengambil judul “ Pelanggaran Kode Etik Profesi
Akuntan yang dilakukan Pandam R.W. Terhadap PT. Sejahtera”.
Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah adalah:
1. Pelanggaran
kode etik profesi akuntansi seperti apa yang dilakukan oleh pandam R.W terhadap
PT. Sejahtera?
2. Bagaimana
solusi yang tepat untuk dapat menangani kasus tersebut?
Batasan Masalah
Agar
tidak menyimpang dari pokok pembahasan maka penulis membatasi permasalahan
hanya menyangkut pada kasus pelanggaran kode etik profesi akuntan yang
dilakukan pandam R.W terhadap PT. Sejahtera.
Tujuan Penulisan
1. Untuk
mengetahui pelangaran kode etik profesi akuntansi seperti apa yang dilakukan
oleh pandam R.W terhadap PT. Sejahtera.
2. Untuk
mengetahui solusi yang tepat untuk dapat menangani kasus tersebut.
Metode Penulisan
Dalam
melakukan penulisan makalah ini, penulis menggunakan metode kepustakaan.
LANDASAR TEORI
Pengertian Kode Etik Profesi
Profesi merupakan pekerjaan atau karir yang bersifat
pelayanan bantuan keahlian dengan tingkat ketepatan yang tinggi untuk
kebahagiaan pengguna berdasarkan norma-norma yang berlaku. Kekuatan dan
eksistensi profesi muncul sebagai akibat interaksi timbal balik antara kinerja tenaga
profesional dengan kepercayaan publik (public trust).
Setiap bidang profesi tentunya harus memiliki aturan-aturan
khusus atau lebih dikenal dengan istilah “Kode Etik Profesi”. Dalam bidang
akuntansi sendiri, salah satu profesi yang ada yaitu akuntan publik. Kode etik
profesi merupakan bentuk aturan tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat
berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada dan dijadikan sebagai pedoman sikap,
perbuatan, dan tingkah laku dalam melaksanakan tugas profesi akuntansi. Sasaran
pokok dari kode etik ada dua, yaitu:
1.
Untuk
melindungi masyarakat dari kemungkinan terjadinya kerugian yang dilakukan oleh
kaum professional, baik disengaja maupun tidak
2.
Untuk
melindungi keseluruhan profesi dari perilaku buruk orang yang mengaku diri professional.
Kode etik mengikat para anggota Ikatan Akuntan Indonesia.
Prinsip-prinsip yang disajikan dalam kode etik adalah:
1.
Integritas,
adalah untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik. Setiap anggota
harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setingi mungkin.
2. Obyektivitas, setiap anggota harus
menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan
kewajiban profesionalnya.
3. Kompetensi dan Kehati-hatian
Professional, setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan
kehati-hatian, kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk
mempertahankan pengetahuan dan keterampilan professional pada tingkat yang
diperlukan untuk memastikan bahwa klien memperoleh manfaat dari jasa
professional.
4. Kerahasiaan, setiap anggota harus
menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa
professional dan tidak boleh mengungkapkan informasi tersebut tanpa
persetujuan.
5. Perilaku Professional, setiap
anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik.
6. Tanggung Jawab Profesi, setiap
anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan professional dalam
semua kegiatan yang dilakukannya.
7. Kepentingan Publik, setiap anggota
berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan publik,
menghormati kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme.
8.
Standar
Profesi, setiap anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penigasan dari
penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan
obyektivitas.
Pengertian Akuntan Publik
Akuntan publik adalah seorang yang independen dalam
melaksanakan pemeriksaan laporan keuangan perusahaan, baik yang sudah go publik
maupun perusahaan-perusahaan besar lainnya dan sudah mendapat izin dari menteri
keuangan untuk memberi jasa akuntan publik di Indonesia. Dalam bidang akuntan
publik terdapat beberapa macam jasa bagi masyarakat, diantaranya yaitu:
1.
Jasa
Assurance, ialah jasa professional untuk meningkatkan mutu informasi dalam
pengambilan keputusan
2. Jasa Atestasi, ialah pernyataan
opini, pertimbangan seseorang dan apakah kesatuan usaha sesuai dengan semua hal
yang ditetapkan
3.
Jasa
Non-Assurance, ialah jasa yang dihasilkan oleh seorang akuntan publik yang
didalamnya akuntan publik tersebut tidak memberi pendapat.
Standar Auditing
Standar auditing adalah suatu ukuran pelaksanaan tindakan
yang merupakan pedoman umum bagi auditor dalam melaksanakan audit atau dapat disebut juga sebagai ukuran baku
atas mutu jasa auditing. Standar auditing terdiri dari tiga, yaitu:
a.
Standar
Umum
1.
Audit
harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan
teknis cukup sebagai auditor
2.
Dalam
semua hal yang berhubungan dengan penugasan, independensi dalam sikap mental
harus dipertahankan oleh auditor
3.
Dalam
pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan
kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.
b. Standar Pekerjaan Lapangan
1.
Pekerjaan
harus direncanakan sebaik-baiknya
2.
Pemahaman
yang memadai atas struktur pengendalian intern harus diperoleh untuk
merencanakan audit dan menentukan sifat lingkup pengujian yang akan dilakukan
3.
Bahan
bukti kompeten yang cukup harus diperoleh melalui ispeksi, pengamatan,
pengajuan pertanyaan, dan konfirmasi sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan
pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.
c. Standar Pelaporan
1.
Laporan
audit harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan
prinsip akuntansi umum
2.
Laporan
audit harus menunjukkan keadaan yang didalamnya prinsip akuntansi tidak secara
konsisten diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dalam
hubungannya dengan prinsip akuntansi yang diterapkan periode sebelumnya
3.
Pengungkapan
informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan
lain dalam laporan audit
4.
Laporan
audit harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara
keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan.
Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus
dinyatakan. Dalam semua hal yang nama auditor dikaitkan dengan laporan
kekuangan, laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat
pekerjaan auditor jika ada, dan tingkat tanggung jawab yang dipikulnya.
PEMBAHASAN
Seorang
audit tidak terlepas dengan namanya kode etik yang dapat diartikan sebagai
suatu pola aturan, tatacara, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan.
Seperti yang telah di ungkapkan di pendahuluan, Pandam RW melakukan Audit PT
Sejahtera selama beberapa tahun sehingga dianggap rekan bisnis oleh direktur.
Dalam suatu kesempatan direktur mengajak Pandam RW merumuskan kebijakan dan
pengambilan keputusan perusahaan yang berkaitan dengan Perpajakan dan Laporan
Keuangan.
Dijelaskan
dalam kasus diatas bahwa, PT. Sejahtera secara sengaja mengajak bekerja sama
dengan kliennya dalam rangka melakukan rekayasa atas laporan keuangan PT.
sejahtera. Dalam hal pemberian jasa akuntansi dan laporan keuangan oleh akuntan
public kepada klien audit laporan keuangan, telah diatur dalam par 290.166 s.d
290.173 bahwa akuntan publik tidak boleh melakukan kegiatan yang terkait dengan
pembuatan keputusan manajerial, seperti menentukan atau mengubah ayat jurnal,
klasifikasi akun atau transaksi. Jadi kasus diatas merupakan tindakan yang
melanggar kode etik, dan bisa terkena jerat hukum.
Dengan
mengacu pada studi kasus diatas, terlihat adanya pelanggaran kode etik profesi
akuntan publik yang dilakukan Pandam RW karena secara sadar telah melanggar
kode etik profesi akuntan publik dengan menerima ajakan kerjasama
untuk merumuskan kebijakan dan pengambilan keputusan perusahaan, terutama
yang berkaitan dengan masalah perpajakan dan laporan keuangan. Dan
apabila ini terbukti benar maka Pandam RW sebagai akuntan publik akan dikenakan
sanksi sesuai PMK No. 17/PMK.01/2008 mengenai sanksi
administratif, berupa: sanksi peringatan, sanksi pembekuan ijin dan
sanksi pencabutan ijin seperti yang diatur antara lain dalam pasal 62, pasal
63, pasal 64 dan pasal 65.
Seharusnya
pamdam RW dalam melakukan audit memberikan suatu opini dan perusahaan hanya
memberikan bukti-bukti yang diperlukan daalam melakukan pengauditan untuk
melakukan pelaporan keadaan keuangan perusahaan yang benar kepada departemen
perpajakan.
KESIMPULAN DAN
SARAN
Kesimpulan
Pandam R.W. telah melanggar kode etik akuntan
public. Pelanggaran tersebut tidak menunjukan prinsip – prinsip perilaku
seorang akuntan public, yaitu : tidak menjungjung tinggi nilai kejujuran dan
mengabaikan nilai objektifitas, lemahnya moral, tidak independen, lebih memilih
kepentingan pribadi. Perbuatan semacam ini menciderai etika profesi akuntan dan
parahnya dapat menimbulkan citra buruk profesi akuntan dimasyarakat. Sebaiknya
Pandam RW bersikap sesuai dengan kode etik yang berlaku dan menjadi akuntan
public yang independen. Dan memberitahu kepada PT.
Sejahtera bahwa adanya keterbatasan
jasa professional yang diberikan, dan menghindari setiap tindakan yang
mendiskreditkan profesi.
Saran
Untuk mencegah terjadinya kecurangan
kembali, sebaiknya pemerintah melakukan atau memberukan sangsi yang berat
dikarenakan tindakannya sudah sangat merugikan negara untuk kepentingannya
sendiri. Serta pemerintah harus lebih ketat dengan pengawasan yang lebih baik
untuk kepentingan negara.
DAFTAR
PUSTAKA
Sabtu, 03 Oktober 2015
Kredit Macet Rp. 52 Miliar, Akuntan Publik Di duga Terlibat
JAMBI,
KOMPAS.com - Seorang akuntan publik yang membuat laporan keuangan
perusahaan Raden Motor untuk mendapatkan pinjaman modal senilai Rp 52 miliar
dari BRI Cabang Jambi pada 2009, diduga terlibat kasus korupsi dalam kredit
macet.
Hal ini
terungkap setelah pihak Kejati Jambi mengungkap kasus dugaan korupsi tersebut
pada kredit macet untuk pengembangan usaha di bidang otomotif tersebut.
Fitri
Susanti, kuasa hukum tersangka Effendi Syam, pegawai BRI yang terlibat kasus
itu, Selasa (18/5/2010) mengatakan, setelah kliennya diperiksa dan dikonfrontir
keterangannya dengan para saksi, terungkap ada dugaan kuat keterlibatan dari
Biasa Sitepu sebagai akuntan publik dalam kasus ini.
Hasil
pemeriksaan dan konfrontir keterangan tersangka dengan saksi Biasa Sitepu
terungkap ada kesalahan dalam laporan keuangan perusahaan Raden Motor dalam
mengajukan pinjaman ke BRI.
Ada empat
kegiatan data laporan keuangan yang tidak dibuat dalam laporan tersebut oleh
akuntan publik, sehingga terjadilah kesalahan dalam proses kredit dan ditemukan
dugaan korupsinya.
"Ada
empat kegiatan laporan keuangan milik Raden Motor yang tidak masuk dalam
laporan keuangan yang diajukan ke BRI, sehingga menjadi temuan dan kejanggalan
pihak kejaksaan dalam mengungkap kasus kredit macet tersebut," tegas
Fitri.
Keterangan
dan fakta tersebut terungkap setelah tersangka Effendi Syam diperiksa dan
dikonfrontir keterangannya dengan saksi Biasa Sitepu sebagai akuntan publik
dalam kasus tersebut di Kejati Jambi.
Semestinya
data laporan keuangan Raden Motor yang diajukan ke BRI saat itu harus lengkap,
namun dalam laporan keuangan yang diberikan tersangka Zein Muhamad sebagai
pimpinan Raden Motor ada data yang diduga tidak dibuat semestinya dan tidak
lengkap oleh akuntan publik.
Tersangka
Effendi Syam melalui kuasa hukumnya berharap pihak penyidik Kejati Jambi dapat
menjalankan pemeriksaan dan mengungkap kasus dengan adil dan menetapkan siapa
saja yang juga terlibat dalam kasus kredit macet senilai Rp 52 miliar, sehingga
terungkap kasus korupsinya.
Sementara
itu pihak penyidik Kejaksaan yang memeriksa kasus ini belum mau memberikan
komentar banyak atas temuan keterangan hasil konfrontir tersangka Effendi Syam
dengan saksi Biasa Sitepu sebagai akuntan publik tersebut.
Kasus
kredit macet yang menjadi perkara tindak pidana korupsi itu terungkap setelah
kejaksaan mendapatkan laporan adanya penyalahgunaan kredit yang diajukan
tersangka Zein Muhamad sebagai pimpinan Raden Motor.
Dalam
kasus ini pihak Kejati Jambi baru menetapkan dua orang tersangka, pertama Zein
Muhamad sebagai pimpinan Raden Motor yang mengajukan pinjaman dan tersangka
Effedi Syam dari BRI yang saat itu menjabat sebagai pejabat penilai pengajuan
kredit.
Analisis: Seorang akuntan publik yang memiliki ijin
dari menteri keuangan guna memberikan layanan jasa akuntan publik di Indonesia.
Ketentuan ini telah di atur dalam UU no. 5 th 2011 tentang akuntan publik.
Dari pengertian diatas
akuntan publik atau auditor memiliki peranan yang penting dalam laporan
keuanngan suatu perusahaan. Dalam kasus ini seorang akuntan publik telah
melanggar prinsip-prinsip kode etik akuntan publik yang telah di tetapkan oleh
KAP(kantor akuntan publik). Biasa sitepu di duga kuat terlibat dalam
menyalahgunakan profesinya sebagai akuntan publik, Biasa setepu terlibat kasus
korupsi dalam kredit macet, dimana terdapat kesalahan dalam laporan keuangan
perusahaan Raden Motor yang mengajukan pinjaman ke bank BRI.
Ada 4 kegiatan data
laporan keuangan yang tidak dibuat dalam laporan keuangan perusahaan raden
motor yang tidak masuk dalam laporan keuangan yang diajukan ke bank bri.
Seharusnya data laporan keuangan raden motor yang di ajukan ke bri pada saat
itu harus lengkap. Biasa sitepu telah melanggar kode etik profesi sebagai akuntan publik yaitu :
1. Prinsip Tanggung Jawab: Biasa sitepu tidak
bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas nya dan tidak mempertimbangkan
moralitas profesionalnya sehingga dapat menimbulkan kecurangan dan membuat
masyarakat tidak mempercayai lagi seorang akuntan publik.
2. Prinsip Integritas
: Biasa Sitepu sempat tidak mengakui bahwa dia tidak melakukan kecurangan yang
telah dia lakukan hingga akhirnya diperiksa dan saksi saksi telah memberikan
kesaksiannya yang telah memberatkannya.
3. Prinsip Obyektifitas : bersikap tidak jujur dan
tidak tegas sehingga mudah terpengaruh oleh orang lain.
4. Prinsip Prilaku Profesional : dalam menjalankan
tugasnya biasa sitepu bersikap tidak konsisten dalam menjalankan pekerjaannya
sebagai akuntan publik yang telah melanggar etika profesi.
5. Prinsip Standar Teknis : tidak mengikuti UU yang
berlaku sehingga tidak adanya sikap profesional sesuai dengan standar teknis
dan standar profesional yang relevan.
Selasa, 12 Mei 2015
Audit Pemasaran
Informasi Latar Belakang
PT. XYZ
berlokasi di JL. Simpang
Raya N0.1005, Depok, didirikan pada tahun 2006 sebagai perusahaan
yang bergerak di bidang kuliner, didirikan oleh Deva Mahenra
dan di bantu oleh beberapa orang yang bekerja di bidangnya masing-masing antara
lain:
1.
Deva Mahenra sebagai faounder & president director
2. Angga Umantara sebagai
Corporate secretary
3. Bastian
Irawan sebagai
Operating Manajer
4. Chelsea
Islansebagai Marketing & Advertising manager
5. Rasyid
sebagai Bussines Development Manager
6. Ben
Joshua sebagai Supply Chain Management Manager
Tujuan didirikannya perusahaan adalah sebagai penyedia
berbagai olahan produk makanan yang unik dan enak, memberikan kualitas
pelayanan yang baik dan selalu memberikan nilai tambah dalam produk dan
pelayanannya dan senantiasa berinovasi dan meningkatkan kualitas
pelayanan.jenis barang dan produk utama yang dihasilkan:
1. produk dengan olahan Lele
2. produk dengan olahan Ayam
3. produk dengan olahan Bebek
4. produk dengan olahan Sayuran
5. aneka minuman
Susunan direksi perusahaan adalah sebagai berikut:
Direktur Utama : Deva
Mahenra
Direktur Administrasi dan keuangan :
Chelsea Islan
Sedangkan tujuan dilakukannya audit adalah untuk:
1. Mengetahui
apakah perusahaan telah menerapkan sistem ISO 9001:2001
2.
Mengetahui kualitas mutu produk perusahaan
3. memberikan saran saran perbaikan atas
kelemahan system pengendalian manajemen
yang ditemukan.
BAB
II
KESIMPULAN
AUDIT
Berdasarkan temuan (bukti) yang telah kami peroleh
selama audit yang kami lakukan, kami dapat menyimpulkan sebagai berikut:
Kondisi:
1. upaya dokumentasi dalam penerapan system manajemen
kualitas ISO 9001:2001 yang dilakukan organisasi belum mencakup manual (buku
panduan) kualitasnya.
2. organisasi belum menetapkan suatu prosedur
terdokumentasi dalam mengendalikan
seluruh dokumen yang dibutuhkan perusahaan menurut persyaratan ISO 9001:2001
yang mencakup pengendalian persetujuan terhadap kecukupan dokumen perusahaan sebelum
diterbitkan.
Kriteria:
1. dokumentasi dalam penerapan system manajemen kualitas ISO 9001:2001
yang dilakukan organisasi telah mencakup manual (buku panduan) kualitas.
2. organisasi telah menetapkan suatu prosedur
terdokumentasi untuk mengendalikan seluruh dokumen yang dibutuhkan menurut
persyaratan ISO 9001:2001 mencakup pengendalian persetujuan terhadap kecukupan
dokumen sebelum diterbitkan.
Penyebab:
1. bagian manajemen kualitas tidak melakukan penerapan
system manajemen kualitas.
2. tidak menetapkan prosedur terdokumentasi yang
mengendalikan seluruh dokumen yang dibutuhkan.
Akibat:
1. dokumentasi dalam laporan keuangan dan penerapan
manajemennya belum maksimal di jalankan karena tidak menerapkan system
manajemen kualitas ISO 9001:2001
2. dokumen-dokumen tidak terdokumentasi dengan baik
dan pengendaliannya tidak terjalan dengan sempurna karena peusahaan tidak menerapkan prosedur
dokumentasi dalam mengendalikan seluruh dokumen.
NO
|
Kondisi
|
Kriteria
|
Penyebab
|
Akibat
|
1
|
upaya dokumentasi dalam penerapan system manajemen
kualitas ISO 9001:2001 yang dilakukan organisasi belum mencakup manual (buku
panduan) kualitasnya.
|
dokumentasi dalam penerapan system manajemen kualitas ISO 9001:2001
yang dilakukan organisasi telah mencakup manual (buku panduan) kualitas.
|
bagian manajemen kualitas tidak melakukan penerapan
system manajemen kualitas.
|
dokumentasi dalam laporan keuangan dan penerapan
manajemennya belum maksimal di jalankan karena tidak menerapkan system
manajemen kualitas ISO 9001:2001
|
2
|
organisasi belum menetapkan suatu prosedur
terdokumentasi dalam mengendalikan
seluruh dokumen yang dibutuhkan perusahaan menurut persyaratan ISO 9001:2001
yang mencakup pengendalian persetujuan terhadap kecukupan dokumen perusahaan
sebelum diterbitkan.
|
organisasi telah menetapkan suatu prosedur
terdokumentasi untuk mengendalikan seluruh dokumen yang dibutuhkan menurut
persyaratan ISO 9001:2001 mencakup pengendalian persetujuan terhadap
kecukupan dokumen sebelum diterbitkan.
|
tidak menetapkan prosedur terdokumentasi yang
mengendalikan seluruh dokumen yang dibutuhkan.
|
dokumen-dokumen tidak terdokumentasi dengan baik dan
pengendaliannya tidak terjalan dengan sempurna karena peusahaan tidak menerapkan prosedur
dokumentasi dalam mengendalikan seluruh dokumen.
|
BAB
III
REKOMENDASI
Hasil audit yang telah dilakukan menemukan beberapa
kelemahan yang menjadi perhatian. Keputusan melakukan perbaikan atas kelemahan
ini sepenuhnya ada pada manajemen, tetapi jika kelemahan ini tidak sesegera
mungkin di tangani makan akan terjadi akibat yang lebih buruk pada perusahaan
di masa mendatang. Kelemahan ini terdiri dari:
1. kelemahan yang terjadi karena tidak adanya upaya
dalam meningkatkan penerapan system manajemen kualitas berdasarkan ISO
9001:2001.
2. kelemahan ini terjadi karena perusahaan belum
menetapkan prosedur terdokumentasi dengan mengendalikan seluruh dokumen yang
dibutuhkan perusaan berdasarkan ISO 9001:2001.
Rekomendasi:
1. perusahaan seharusnya menerapkan penerapan system manajemen
pengendalian kualitas berdasarkan ISO 9001:2001
2. perusahaan di harapkan bisa menetapkan prosedur dokumentasi yang
telah ditetapkan ISO 9001:2001 ke dalam pengendalian dokumen perusahaan.
BAB
IV
RUANG
LINGKUP AUDIT
Sesuai dengan tugas yang kami terima, audit yang kami lakukan hanya
meliputi masalah manajemen kualitas PT. XYZ
untuk periode tahun 2014/2015. Audit kami mencakup
upaya dokumentasi dalam penerapan system manajemen kualitas ISO 9001:2001,
prosedur terdokumentasi dalam
mengendalikan seluruh dokumen yang dibutuhkan perusahaan menurut
persyaratan ISO 9001:2001.
Langganan:
Postingan (Atom)